Ibu


Ibu, oh sudah lama sekali sejak terakhir kali kata itu terucap dari kedua bibirku. entah sudah berapa lama kita tak saling bercengkrama,setelah banyak drama diantara kita berdua,jangankan bercengkrama, untuk bertatap muka saja sulit.sepertinya egoku dan egomu masih berdiri paling tegak diantara perasaan lain yang mungkin kita miliki, anggaplah kita berdua sama, sama-sama memiliki gengsi untuk mengakui kesalahan antara satu dengan yang lainnya

Ibu,ada banyak sekali hal yang ingin ku ceritakan padamu.ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang ku biarkan berenang bebas di kepalaku,yang kelak,entah bagaimana caranya semoga bisa ku ceritakan padamu.setidaknya,aku ingin kamu mendengar kisahku selayaknya orang tuaku, selayaknya manusia yang akan memeluk dan mengobatiku disaat terluka, bukan selayaknya masuh yang akan dengan sigap menyergap kemudian menyerangku saat mengetahui semua kelemahanku 

Ibu, aku tidak pernah benar-benar tahu bagaimana kamu menjalani hari-harimu. namun ketahuilah,entah seberapa banyak kemarahan yang ku simpan untukmu, disini,aku selalu mendoakanmu,aku selalu berharap agar hidupmu di penuhi dengan kebahagiaan sebagaimana diriku menginginkannya.aku selalu berdoa agar hidupmu selalu di kelilingi oleh manusia-manusia yang mencintaimu sebagaimana aku ingin orang-orang mencintaiku,doaku akan selalu menyertaimu,dan ku harap begitu pula doa yang kau panjatkan untuk diriku di setiap sujudmu

Ibu,meskipun harapanku terdengar seperti sebuah dongeng yang tak akan pernah menjadi kenyataan, namun ku harap kita bisa kembali seperti dulu.aku selalu berharap agar kita berdua bisa kembali bersama, melupakan semua prahara dan segala huru-hara yang pernah kita jalani sebagai manusia,setidaknya izinkanlah diriku menjalankan tugasku sebagai anak yang berbakti kepada orang tua. karna bila surgaku ada di bawah telapak kakimu,maka hidupku tak akan pernah bermakna bila harus menjalani semuanya tanpa dirimu.

Komentar

Postingan Populer