Curhat Ke Psikolog Online ( Bukan endorse )
Olaaaa, haiii, haloo.. apalagi ya? hmm yah, saya tahu ini adalah bulan ke sekian setelah terakhir kali saya menuliskan sesuatu yang bermanfaat di blog ini, ya! pada dasarnya saya sangat senang membagikan sesuatu yang bermanfaat, seperti tips dan trik untuk move on misalnya, jangan salah, meski terlihat sepele, nyatanya move on adalah sesuatu hal yang cukup sulit dilakukan bagi sebagian orang, dan juga tulisan saya tentang mental illness, saya yakin sesuatu yang berbau kesehatan mental sangat menarik untuk dibahas, apalagi dimasa-masa pandemic seperti ini, orang-orang biasanya cenderung lebih rentan terkena stress dibandingkan saat semuanya baik-baik saja, ya jika kalian belum membaca tulisan saya itu, kalian bisa membacanya terlebih dahulu, setidaknya itu bisa menjadi referensi untuk mengatasi segala macam hal yang dapat memicu depresi, iya gitu deh
nah berhubung topik mengenai mental illness sudah saya senggol, jadi tidak ada salahnya dilanjutkan lah ya, kalau sudah berbicara mengenai kesehatan mental, kita pasti tidak akan lepas dari yang namanya ilmu psikologi, yup, sedikit curhat, sebenarnya dari dulu saya sangat ingin mengambil jurusan ini ketika saya kuliah, namun karna biaya yang dikeluarkan lumayan menguras isi dompet, dan terdapat jenjang pendidikan yang masih harus ditempuh sebelum kita benar-benar menjadi psikolog profesional, jadi mari mengambil kelas bahasa Inggris saja, yah kalian pasti akan menyebut saya chicken, tapi serius, menjadi psikolog adalah salah satu impian saya, tapi tidak apa-apa, sama halnya ketika kalian ingin menjadi seorang chef, meskipun tidak bisa menjadi seorang koki profesional, bukan berarti tak bisa memasak sendiri dirumah kan? you know what I mean, ada banyak buku dan referensi yang tetap bisa kita pelajari dan diterapkan dikehidupan sehari-hari okeh, kembali ke laptop!
jadi, diawal tahun 2020, saya sering mengalami mimpi buruk, awalnya sekali, sebelum akhirnya menjadi berkali-kali dan cenderung sudah kelewat batas, dan karna dirasa sudah over dosis, saya mencoba mencari solusi, pertama adalah mencari tahu apa penyebab dari si mimpi buruk itu terjadi, pertama yang saya fikirkan adalah oh mungkin karna suhu pendingin ruangan saya yang terlalu tinggi, kalian mungkin bertanya-tanya ini apa hubungannya suhu ruangan dengan mimpi buruk, jadi begini, saya pernah membaca suatu artikel di internet tentang dampak dari suhu ruangan yang terlalu dingin dapat memicu seseorang untuk bermimpi buruk ketika tertidur, jadi saya rasa tidak ada salahnya untuk dicoba dengan tidak menggunakan pendingin ruangan, dan hasilnya nihil, saya tetap mengalami mimpi buruk, dengan cerita yang sama dan karakter yang sama, yup, kalian pasti pernah kan mengalami mimpi yang berkesinambungan? jika belum, kalian harus mencobanya sesekali ( haha dikira nonton Netflix kali ya bisa di pilih sesuka hati ), setelah mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang, akhirnya saya memutuskan untuk berkonsultasi tentang mimpi buruk saya dengan seseorang yang profesional, dan karna ini mimpi, saya rasa ini ada hubungannya dengan ilmu psikologi, jadi saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan psikolog secara online, yup, kalian tidak salah baca, secara online, bagi kalian yang tidak tahu, saat ini ada aplikasi bernama halodoc, aplikasi tersebut memungkinkan kalian berdiskusi tentang berbagai macam masalah kesehatan kalian dengan orang-orang yang kompeten dibidangnya, dan salah satu yang menarik bagi saya adalah bimbingan konseling, menarik bukan? tentu saja kalian harus melakukan registrasi terlebih dahulu, sama seperti ketika kalian sign up ke akun media sosial, kalian akan diminta untuk memasukkan data diri kalian seperti nama, tempat tanggal lahir dan lain sebagainya, oh iya, untuk berkonsultasi dengan para dokter di aplikasi tersebut juga tidak gratis, saya tidak tahu berapa tarif untuk tiap-tiap dokter, tapi untuk psikolog, kamu harus membayar lima puluh ribu rupiah untuk tiga puluh menit sesi curhat, dan berhubung saya termasuk pengguna baru, jadi saya mendapat diskon lima puluh persen xoxo thank goodness
sejujurnya, seumur hidup saya, ini adalah kali pertama saya berdiskusi dengan seorang psikolog profesional, pertama-tama, mereka akan memintamu menceritakan semua masalahmu, dan akan lebih baik jika kalian tidak menutupi sedikit pun masalah yang sedang kalian hadapi, well, saya adalah seorang Capricorn sejati, berbicara dari hati ke hati dengan orang asing adalah sesuatu yang bersifat ilegal bagi zodiak berlambang kambing gunung ini, alih-alih menceritakan semuanya, saya justru menyimpan poin-poin penting yang seharusnya di utarakan, tentu saja itu akan menghambat si psikolog untuk menganalisa tentang apa yang sebenarnya terjadi, terlebih diskusi yang dilakukan bukanlah kontak secara langsung, melainkan menggunakan media chatting, jadi mungkin si psikolog nya sedikit kesusahan karna tak bisa membaca air muka ataupun bahasa tubuh saya, setelah selesai bertanya ini dan itu, alih-alih memberikan resep obat atau apapun itu, ia justru memberikan sebuah link, dan ketika dibuka link tersebut berisikan tautan tentang self reminder dan self healing, tak lupa, selain menyarankan untuk melakukan penyembuhan secara mandiri, mereka juga akan menyarankan kalian agar dibimbing secara langsung oleh psikolog profesional jika memang dirasa perlu, lalu pertanyaannya, apakah konsultasi dengan psikolog secara online membantu? jawabannya adalah tergantung, jika kalian adalah seseorang yang merasa lebih baik ketika sudah bercerita tentang masalah kalian, maka aplikasi ini saya rasa sudah cukup, tapi jika kalian adalah seseorang yang mengalami gejala depresi berat dan dirasa memerlukan sesuatu yang lebih dari sekedar kata-kata agar merasa lebih baik, maka ada baiknya kalian mendatangi psikolog secara langsung, karna ternyata, berdasarkan cerita salah seorang sahabat yang pernah berkonsultasi, biasanya mereka akan memberikan resep obat tertentu untuk membantu meredakan gejala depresi yang sedang kalian alami, dan saya yakin akan lebih membantu, tentu saja biaya yang kalian keluarkan akan lebih besar dibandingkan ketika menggunakan aplikasi, tapi saya rasa semuanya sebanding, tapi tentu akan lebih bagus lagi jika kalian bisa mengatasi masalah kalian sendiri dengan lebih menghargai hidup dan mencintai diri sendiri, semoga tulisan ini bisa sedikit membantu, sampai jumpa ditulisan berikutnya..salam olahraga!
Komentar
Posting Komentar