Tulisan Mistis #2 " Rumah Angker "
sudah membaca tulisan mistis yang saya post beberapa hari yang lalu? jika belum ada baiknya kalian membaca terlebih dahulu tulisan tersebut agar kalian mengerti alur dari cerita ini, masih dengan pembahasan yang sama, yaitu kisah-kisah misteri, mari kita kembali ke tahun 2014 silam, tahun dimana saya tinggal disuatu tempat dikawasan Jakarta Selatan atau tepatnya di Pejaten, sedikit catatan, pada dasarnya setiap rumah memang berhantu, entah itu rumah yang sudah lama berdiri ataupun yang baru saja dibuat, yang membuat berbeda adalah tentang bagaimana karakter si hantu yang menghuni rumah tersebut, jika hantu tersebut baik, maka biasanya tidak akan ada gangguan, tapi bila si hantu itu usil, biasanya si penghuni rumah akan merasakan gangguan yang biasanya berbentuk suara atau bahkan penampakan.......mantan, tentu akan lain ceritanya jika kamu adalah seseorang yang pada dasarnya bisa melihat hantu, entah mereka baik atau usil, kamu akan tetap melihatnya dan tidak akan ada bedanya
kembali ke cerita, kala itu, saya baru saja pindah ke suatu rumah, rumah itu cukup besar, dengan sebuah kolam renang di dalamnya juga pohon rambutan besar menghiasi halaman rumahnya, rumah tersebut terletak dikawasan yang bisa dikatakan elit, tentu kita semua tahu, lingkungan rumah yang berada dikawasan elit biasanya akan terasa nyaman ditinggali karna tidak ada suara bising entah dari manusia ataupun kendaraan umum, yang artinya sepi, sepi biasanya identik dengan kesendirian, dan kesendirian identik dengan yang namanya jomblo dan jomblo itu adalah saya ( oke lupakan ) rumah tersebut sebenarnya terbagi menjadi dua sisi, karna pada dasarnya rumah itu adalah gabungan dari dua rumah yang salah satu sisi rumahnya di jebol sehingga menjadi satu, lumayan luas sih, cukuplah untuk menampung kalian wahai para bucin yang tersakiti, baik seperti biasa tulisan ini sudah mulai ngelantur, mari kembali kita buat seram seperti judul tulisan ini, tulisan mistis
dihari pertama saya datang kerumah tersebut, ketika baru saja duduk disofa, saya melihat sekelebat bayangan putih terbang ke arah belakang, yaitu arah kolam renang, sebenarnya itu bukanlah kali pertama saya melihat hantu, tapi karna kesan pertama yang saya dapatkan sudah seperti itu, saya seolah sudah bisa membayangkan hal-hal mencekam apa saja yang akan saya alami selama berada dirumah ini, di hari kedua , ketika saya tengah berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya, ada sesuatu yang tengah duduk di kursi oranye yang terletak di meja bar ( dekorasinya mirip sebuah bar ) lagi lagi saya melihat sesosok bayangan berwarna putih sebelum akhirnya kabur dari pandangan saya, karna masih samar-samar, saya mencoba mendekat, keadaan waktu itu sekitar pukul setengah 6 pagi, matahari belum terlalu nampak jadi keadaan masih sedikit gelap, dan ketika berdiri disamping kursi tersebut, saya mencium bau apek, saya tidak tahu sih kalian pernah mencium bau kecoak atau tidak, tapi jika pernah baunya kira-kira seperti itu, tapi sedikit lebih menyengat ( saya tahu karna seekor kecoa pernah merayap di hidung saya ketika saya tengah tertidur hingga membuat saya kaget dan loncat ) pada saat itu yang terlintas dikepala saya adalah mencari dimana sumber dari si bau ini berasal, mungkin ada kecoak yang mati atau ada benda yang berbau seperti itu, namun hasilnya nihil, karna tak mau ambil pusing, saya kembali ke kamar dan melupakan bau tersebut, sekitar pukul 6 pagi, saya kembali melewati kursi oranye tersebut, dan bau apek yang tadi saya rasakan sudah tidak ada, saya fikir oh mungkin karna sudah dibersihkan, tapi ternyata saya salah, pada sore harinya, saya kembali melewati kursi tersebut, sekitar jam 5 sore, dan alangkah terkejutnya saya karna bau apek itu muncul lagi, terus seperti itu hingga tiga hari berturut-turut, bau apek selalu muncul pukul 5 sore dan hilang pukul 6 pagi, hingga pada hari berikutnya ketika pukul 5 sore saya meminta saudara saya untuk memastikan apakah dia mencium bau yang saya maksud, dan ternyata iya, dia juga mencium bau apek tersebut, dan ketika pukul 6 pagi saya kembali meminta dia mengecek kursi tersebut pun hasilnya sama, bau itu hilang, dan selalu muncul lagi ketika pukul 5 sore, tentu saya penasaran kenapa hal itu bisa terjadi, setelah diselidiki, ternyata bau tersebut berasal dari sebuah makhluk berpita bernama pocong, hal itu saya ketahui setelah saudara saya bercerita bahwa ia melihat sesosok pocong tengah berdiri didepan pintu kamar saya ketika saya tengah tertidur ( hehe lucu ya berpita, mirip ceribel *kemudianpingsan* ) sejujurnya saya adalah tipikal orang yang sangat penakut, apalagi bila berurusan dengan yang namanya pocong, momok menakutkan tentang pocong yang menghampiri saya ketika duduk dikelas dua bangku sekolah menengah rasanya masih saja melekat di kepala saya, seperti baru saja terjadi kemarin, jadi yang saya lakukan kala itu adalah berbicara pada tembok, iya bicara pada tembok dengan pengartian yang sebenarnya, tidak tidak, sebenarnya saya bicara dengan si pocong tersebut, seperti yang saya sebutkan diatas, jika hantu tersebut baik, maka ia tidak akan mengganggu, terlebih jika ia menginginkan bantuan dari kita, ia akan melakukan apapun agar keinginannya terpenuhi, jadi menurut saya dia sudah cukup berbaik hati dengan tidak menampakan dirinya dihadapan saya dan membuat saya pingsan, jadi, yang saya lakukan adalah berbicara pada tembok dengan mengatakan
" kamu mau apa mengikuti saya? saya takut padamu, jika memang ingin mengatakan sesuatu katakan saja lewat media lain "
di hari berikutnya tante saya bercerita bahwa malam tadi, ia bermimpi bertemu dengan sesosok pocong, tidak dengan kain penuh darah ataupun tanah, melainkan dengan kain yang bersih serta wajah yang cantik, ( oh ternyata pocongnya perempuan ) lalu ia bercerita bahwa pocong tersebut meminta untuk didoakan agar terbebas dari belenggu ( saya tidak tahu maksud belenggu ini apa ) dan kami pun menuruti keinginan si pocong tersebut, kami lantas sholat berjamaah dan mendoakan agar pocong tersebut bisa terbebas dari belenggu yang ia maksud, lalu kalian tahu apa yang terjadi di hari berikutnya? bau apek di kursi oranye itu hilang, tak ada lagi kemunculan sosok pocong didepan pintu kamar saya seiring dengan hilangnya bau tersebut, lalu setelah pocong tersebut hilang apakah gangguan dari makhluk halus berhenti sampai disitu? nyatanya tidak, apa kalian penasaran? tunggu cerita mistis saya berikutnya yah!
To be continued....
Komentar
Posting Komentar